Si “Besar” berhati Kecil

Inikah Dia yang (konon) pemberani dan ditakuti?

Oh well ….

ini sekedar cerita kecil atas pengalaman gue berurusan dengan seseorang yang namanya cukup membuat takut beberapa kalangan.

Pendek cerita,gue lagi sering belakangan ini menjadi panelis di acara Q&A di Metro TV , dimana setiap episode acara ini akan ada 1 pejabat / tokoh terpilih dan orang ini akan di dudukkan pada 1 “kursi panas”.

Di hadapan Kursi panas itu akan ada beberapa orang panelis dari berbagai kalangan / bidang dan penonton yang jumlah nya sangat terbatas.

Dan dari sekian lama gue udah selalu MENOLAK ngambil program TV karna menurut gue semua drama dan ber skenario, yang ini gue mau dari saat pertama kali diajak.

Karna mereka MEMBEBASKAN Kita bertanya.

Yes memang ada brief topik, tapi itu hanya sekedar “ide” sekaligus beberapa masukan sehubungan dengan apa issue yang lagi beredar tentang orang yang jadi narasumber hari itu.

Tapi intinya terlepas dari ide yang di kasih, panelis BEBAS bertanya.

Masalah nantinya Bagian itu DiTAYANGKAN atau DIPOTONG, buat gue itu urusan belakangan.

Yang penting adalah gue BOLEH NANYA dan mereka HARUS jawab langsung dan gw puas dengar dari mulut mereka sendiri.

Gak jarang banyak hal yang selama ini gue cuma “kira” dan spekulasi atas pemikiran sendiri dan main tuduh dan kritik, emang dapat pencerahan setelah mendengar langsung dari si pelaku jawaban.

Dan orang yang jadi nara sumber pun Sudah tau aturan main ini, and most of them adalah Fair Player.

Masuk ke sini atau meng”IYA” kan menjadi nara sumber acara ini, ya sudah musti pasrah.

Dan banyak yang berbesar hati.

Sebut saja contohnya Pak Ganjar Pranowo.

Yes seseringnya gue “berseberangan” dengan beliau, tapi beliau dan tim TIDAK membatasi ini itu dalam bertanya. Gue cukup harus memuji kebesaran hati beliau soal ini.

Atau lebih seru lagi bahkan IBU RATU HEMAS, DPD sekaligus “istri pemimpin”, atau “ibu” dari Jogjakarta.

Gue BEBAS menanyai beliau TEMBAK LANGSUNG SETELAH GUE balik dari KULON PROGO dan mendemo suami beliau.

Terlepas dari itu bukan ranah beliau, tapi ada masa dimana kita sama sekali tidak mungkin melakukan hal ini di Indonesia kan?

Sampai pada suatu hari, acara ini menjadwalkan seseorang yang dikenal dengan Image TIDAK KENAL TAKUT , PEMBERANI , APA ADA nya.

Denger denger, khusus beliau ini sudah dibatalkan 1 atau 2 kali. Dan Awalnya , gue Gak tau alasannya.

Yang pasti , saat gue diajak menjadi panelis beliau, otak gue udah seru, menyusun sekian pertanyaam, dan dengan Image beliau diatas , gue yakin ini akan jadi pembicaraan yang sangat terbuka dan BAHKAN SERU !!!!

Gue bahkan kabur dari kota gue bekerja sebelumnya dan membeli tiket sendiri demi mengejar episode yang satu ini.

Tanya Jawab demgan Si Pemberani. The man himself.

Salah satu Pejabat yang (konon) namanya paling sering di “putar” di Google Engine search.

Yes. LUHUT BINSAR PANDJAITAN.

Gue nyebutnya, manusia Es yang mengingatkan gue pada orde pemerintahan lama.

Konon beliau takut hanya pada Tuhan.

Gue bahkan menanyakan beberapa hal pada kawan kawan seperti yang bergerak di TolakReklamasi dll, hanya untuk memastikn data yang gue punya adalah BENAR sebelum gue tanyakan.

Yes, bahkan gue yang cuek, pun bisa merasa terintimidasi oleh sosok ini.

Walaupun banyak orang sempat bilang sama gue “Ah mel orang gitu mana bakal jawab ini itu… peduli juga kagak dia mah “

tapi gue cuek dan percaya bahwa ini orang adalah seorang yang pemberani.

Dan,

diruang tunggu panelis itulah, DRAMA DIMULAI.

Mulai dari Terjawablah ini memang benar manusia yang sudah ngebatalin ini beberapa kali ( Yakin pasti akan dijawab ada acara dadakan ) , sampai SEDERET ATURAN MULAI DIKELUARKAN.

Paling mendasar saja, beliau TIDAK MAU / TIDAK BOLEH ditanya soal hal hal seperti REKLAMASI dan semua issue yang tampaknya beliau Bukan pahlawan di urusan itu.

Dan kalau di kurang kurangin topik yang “Dilarang” oleh Tim beliau, ya akhirnya yang akan tersisa adalah pertanyaan pertanyaan KONYOL seperti kehidupan keluarga beliau, masa sekolah, prinsip dll yang pada dasarnya mah gue Gak peduli dan gak mau tau dan gak penting buat idup gue.

Dan kalau sampai itu tayang dengan pertanyaan2 itu saja, bukan hanya “tidak ada gunanya”, tapi terbayangkah BETAPA TOLOL para Panelis ini akan terlihat saat tayang nanti?

Padahal hari itu ada gw, ada SudjiwoTejo, Effendy Gazali , anggota Dpr dll …

Rumor yang sering gue denger soal beliau ternyata memang sudah menunjukkan kebenaran.

Hasil ngotot Panelis disampaikan pada pihak LBP, dan terjawab dengan kurang lebih sbb:

“kalau masih ditanyain topik topik itu, maka dia akan Walkout dan menyudahi acara”

Dalem hati gue mah biarin aja, sekalian rekam dan tayangin seperti itu biar orang liat.

( gue yakin sekarang kl di tanya dia akan blg bukan dia tapi itu mah tim nya )

Untungnya kali ini gue berada di stasiun TV yang bener dimana kreatif nya BUKAN kreatif acara skenario an yang akan ketakutan atau nurut pada uang dan rating doang.

Metro TV (KALI INI) paham dan memperjuangkan kebenaran dan mencari jalan tengah suara kita para panelis.

Nego berjalan dengan Panelis mengirimkan jawaban ke ruang nara sumber sbb:

“ Ya kalo gitu maunya mending Panelis pulang sekaramg aja. Ga dibayar ga apa. WalkOut duluan aja kt sebelum shooting daripada kita jadi bodoh di tv “

Dan setelah Tim produksi acara mondar mandir kayak ngerayu orang pcaran berantem dan saling kirim pesen lewat teman,

terdengarlah suara : “ YUK shooting”

Dari pihak narasumber akhirnya membolehkan pertanyaan apapun ditanyakan ke beliau.

Dan kembali gue semangat menyusun calon calon pertamyaan yang mau gue tanyakan yang kebanyakan berhubungan dengan reklamasi.

( yang berhasil gue tanyakan dengan BELEPETAN karna sudah terintimidasi dan tidak nyaman dengan situasi tegang semua orang dari awal )

Dan apa yang terjadi di episode itu akhirnya Sungguh LUCU menurut gue.

Yes.

mungkin akhirnya semua topik bisa ditanya.

Dan dijawab dengan baik dan antusias JIKA topik itu bertanya tentang CUCU beliau atau PISANG goreng makanannya.

Sementara kalau yang ditanya adalah topik2 yang sejak awal sudah dijadikan alasan untuk walkout, memang tetap dijawab.

Baik dijawab dengan “Wah Abis ini aja ngobrolnya”

ATAU “Kalau mau nanya itu datang aja ke kantor saya”

ATAU seperti reklamasi atau penenggelaman kapal itu “Wah udah bukan urusan saya”

Atau sejenis jawaban panjang muter yang saat diujung kalimat, tetap abu abu.

Sampai akhir acara.

Cara manis, diplomatis , dengan ujung tetep gak ada yang kejawab buat yang dia emang gak mau.

Damn Pak …

saya kesal.

Bukan karna gak kejawab aja … tapi karna akhirnya saya kalah taruhan sama teman teman saya yang pada bilang Bapak gak akan pernah jawab dan pasti ngeles,

sementara saya bertahan membela dan bilang bapak pemberani dan pasti jawab.

So … ga tau edisi yang ini kapan tayang… tungguin aja ..

Maaf kalau kita terlihat bloon.

But menurut kalian, jadi sbenernya ini orang Pemberani atau Penakutkah?

Have a nice day 😘

Melanie Subono

Standard