CERITA TANJUNG SARI

Sesuai janji gue , gue akan membuat tulisan tentang pengalaman gue di luwuk kemarin ….

Yang sebenrnya sih , GAK JAUH BEDA dengan yang UMUM SEKALI gue alami saat masuk ke area area lainnya juga .

Dan Saat orang bilang menyuarakan sesuatu itu mah gampang, kalian salah . Dan gak jarang orang bilang gue telat gabung menyuarakan sesuatu , itu bener .

Karen ague gak pernah mau suarakan sesuatu kalau gue cuma dapet modal brief atau forward-an dll dari teman dekat sekalipun .

Gue HANYA akan membicarakan sesuatu kalau gue berhubungan langsung dengan orang yang ada di lapangan atau lebih baik lagi gue SENDIRI SUDAH ke lapangan , jadi apapun yang orang atau kalian netijen baper pada serang balik ke gue , bisa gue jawab karena sudah liat berkas

sendiri ,turun sendiri , liat sendiri dll .

Terutama untuk menjawab kalian yang begitu mudahnya di brief suruh nanya balik “ Kan mereka dah dapet ganti rugi “ … atau “emangnya itu SHM” …. Dll  ( dalem ati gue mikir kok mau maunya kalian seragam nulis itu modal brief via WA , dibayar berapakah ?? )

Anyway ,kembali ke LUWUK BANGGAI .

Masalah yang ada di Tanjung Sari sudah cukup lama gue denger, bahkan gue berhubungan

dengan orang orang yang ada disana .

So saat lo brisik bilang “EMANG LO DAH PERNAH KE BANGGAI SEBELUM INI ??” jawaban gue adalah SUDAH berkali kali, gue bahkan punya sekolah / perpustakaan di beberapa area salah satunya DESA PIONDO .

Tapi WALAUPUN itu sudah besar besaran kasusnya di media dan jelas melanggar ham dll, gue belum bersuara karena seperti bias ague ingin melihat sendiri dulu apa yang terjadi di lapangan .

So saat gue mendadak dapat undangan untuk nyanyi di pembukaan Festival Sastra Banggai , gue seneng sekali , karna gue pikir bisa sekalian liat lokasi konflik .

NOPE bukan buat perang atau apapun tapi seperti biasa, untuk duduk disana, liat sendiri, duduk bareng ibu ibu , main dengan anak anak ,ngeliat data atau berkas sendiri dll .

Dan niat ini gue sampaikan ke panitia berminggu minggu sebelum tanggal keberangkatan kesana , untuk meyakinkan  ada atau tidaknya waktu kosong untuk gue sebentar melipir kesana .

Dan jawaban yang gue dapat adalah “ADA” , DAN “ITS OKE” dan bahkan panitia mau mengantar karena beberapa panitia juga pernah menjadi relawan di area itu .

So, I think everything is settled .

Di harinya, gue berangkat TANPA gembar gembor mau ke area konflik . Kenapa ? karena yang udah udah , perusahaan atau terutama tidak jarang pemerintah local , termasuk pemda atau siapapun yang sebenernya terlibat di perampasan ini, suka parno.

Ada aja yang pernah terjadi …  mulai dari listrik dimatiin saat gue nyanyi, sampai hotel disamper pihak angkatan di salah satu daerah yang gubernurnya juga terduga pelaku terbesar perdagangan manusia.

Saking parno nya, kalau gue masuk ke satu wilayah TANPA ada niat ke area konflik manapun dan gue bener bener dateng sebagai artis komersil bareng produk rokok misalnya, TETEP AJA panitia sering ditanya oleh baik pemda maupun kapolda dll “ ITU MELANIE NGAPAIN DISINI “

Back to Luwuk .

Mendarat dari bandara, tanpa menaruh tas di hotel gue langsung bersama panitia bertolak ke lokasi konflik .

Dan secara gue tau bahwa semua kamera hp yang merekam pemukulan ibu ibu yang lagi dzikir disini diambil dan dihapus, ( untuk gue keburu punya semua rekamannya ), maka SEMUA YANG gue lakukan berhubungan dengan TANJUNG SARI ini GUE REKAM .

Tibalah gue disana

Gue ketemu ibu ibu, anak anak yang main, bercerita, pun berjalan ke lokasi lokasi yang DIRAMPAS ( kalau itu SHM dan udah diancurin tp belum trima gantirugi itu namanya rampasan ya para buzzer tercinta )

Gue foto foto disana

Gue duduk duduk di bebatuan tempat mereka harus tidur tiap malam dan mendengarkan cerita mereka .

Bahkan dikasih tau relokasi yang di sediakan .

Nelayan kok di siapin relokasi diatas gunung …yang ongkos ke laut nya 50rb sekali jalan , padahal sehari hari mereka tinggal jalan kaki  .

GANTI RUGI DAN RELOKASI sesuau UU dan aturan itu ADA TATA CARANYA bro … salah satunya adalah dihargai sesuai milik awal, tempat harus sesuai dengan apa yang mereka tempati di awal dll …

Nah anyway saat gue berkeliling dan duduk disana ,gue TAU dengan sepenuh hati walaupun tanpa bisa membuktikan bahwa saat itu ada intel . Ya orang kita kan agak kurang jago nyamar ya broooo … potongan rambut ama cara ngomong dan cara pakaian mah kebaca dan gue jarang salah ..

Dan saat itu juga ada 1 warga local yang melakukan live facebook .

Kombinasi yang kurang baik tapi toh gak melanggar hukum .

So sekelarnya disana ,gue pun ber usul … karena gue SELALU menyelipkan lagu nasional dalam daftar lagu gue manggung dimanapun, maka gue mikir untuk ngajak anak kecil disana untuk ikutan nyanyia bareng gue .

Toh mereka berencana untuk nonton anyway .

( akhirnya Ide itu gue simpan di kepala gue, sambil gue pertimbangkan ,dan baru gue sampaikan ke “kakak” Pembina disana keesokan hari nya, on SHOW DAY )

Rencananya, malam itu gue akhiri dengan ngopi , makan enak, duduk dengan para seniman yang ada disana .

Sayangnya, secepet itu juga rumor alias gossip berjalan karena mulai ada beberapa sappaan dari orang sekitar yang menanyakan kenapa dan apakah saya ke Tanjung Sari .

Kondisi saat itu adalah saya SAMA SEKALI BELUM MEMBUAT POSTING APAPUN DI MEDSOS .

So apa yang terjadi di suasana mulai gak enak itu cuma memberi gue konfirmasi bahwa memang

ada penyusup saat gue duduk bareng warga .

Tidur malam itu aman . ( walaupun gue udah nunggu ada yang ketok kamar gue karna pernah kejadian ) dan menuju pagi berikutnya .

Pagi berikutnya , sapaan pertama datang dari PANITIA yang DIDATANGI oleh pihak pemerintah kota berwenang yang menanyakan NGAPAIN ADA ARTIS DATANG KE SARI TANJUNG .

Saat itu dijawab “ ya cuma dateng aja , dia pernah liat di tv dan pengen aja ngunjungin “ .

Siangan sedikit, tekanan makin diberikan pada pihak panitia … dan mulai diisi dengan pertanyaan yang agak gak masuk akal seperti “ DIA AKAN NGOMONG APA DI PANGGUNG NANTI ???”

“JANGAN SAMPAI DIA NYEBUT TANJUNG SARI SAMA SEKALI “

“KALAU SAMPAI KESEBUT MAKA IJIN AKAN KAMI CABUT”

“ TIDAK BOLEH ADA WARGA TANJUNG SATUPUN NAIK KE PANGGUNG”

Dan sejuta ancaman lainnya .

Buat gue sih udah biasa ya itu ,tapi karena acara ini ternyata ada sedikit urunan dana dari pemda maka panitia pun cukup ketar ketir .

Siang sedikit, panitia minta bertemu gue dan menceritakan semua termasuk siapa yang menekan mereka , apa yang disampaikan dll .

Dan SEMUA ITU GUE REKAM.

Dan demi menenangkan panitia , gue pun men gamin I utnuk tidak spesifik ngomong Tanjung sari di panggung , tapi gue akan tetep biacara rakyat dll, wong lirik gue emang gitu semua .

Dan anak anak yang tadinya mau naik panggung, gue RUBAH strategi nya .

Yang Gue susun waktu itu adalah ,toh gue selalu ngajak orang nyanyi di lagu lagu gue , gak jarang gue narik penonton . Nah maksud gue di lagu nasional itu, TANPA PERLU ngundang dengan spesifik, mereka ttp bisa nyanyi dengan cara ngajuin diri saat gue nanya penonton apa ada yang mau nyanyi bareng .

Tapi ya entah kenapa tidak ada yang melakukan itu .

( di hari setelah kepulangan gue , gue mendengar kalau mereka juga mendapat tekanan kalau sampai naik panggung )

Anyway …

Setelah mendengar beberapa kali paniita ditekan oleh pihak yang gak bs gue sebut namanya tapi berhubungan dgn pemerintah , gue pun naikkin postingan foto gue di Tanjung sari beserta cuplikan kecil percakapan gue disana .

Itu yang kalian liat beberapa hari lalu  .

Sejam kemudian , kembali gue dikejar , dan yang menghubungi gue pertama kali adalah panitia yang dikirimkan screenshot postingan gue oleh ( konon ) orang pemda yang merasa terganggu dengan postingan gue .

Kembali pembicaraan dan nego dan ina inu akhirnya terjadi lagi .

Sampai malam gue harusnya manggung, 5 menit sebelum gue berangkat dijemput panitia dari hotel pun , saat gue menghubungi panitia tersebut , dia masih menjawab bahwa dia masih berhadap hadapan muka dengan pihak pemerintah tersebut .

Mulai dari mereka, sampai komunitas2 lain yang mengatas namakan diri mereka pemda .

Akhirnya dengan sejuta janji bahwa gue gak akan ngomong apa apa dll , akan manis dipanggung dll, gue pun merubah beberapa daftar lagu gue menjadi lagu orang lain yang umum – umum saja, gue diijinkan naik panggung dengan tenang . Dan selama sore sampai setelah manggung selesai, postingan gue di IG dan FB gue hide / archive , BUKAN delete seperti kemauan tersirat mereka .

Mau tidak mau gue mengucap dan menjanjikan itu …

Pertama gue kasihan pada teman teman baik gue yang menjadi panitia, karena mereka yang ditekan .

Kedua gue tidak bisa memaksakan ego gue dan akhirnya semua gagal padahal itu baru hari pertama, ….yes panggung gue naik itu adalah acara PEMBUKAAN .

Gak lucu kan kalau para pengisi udah hadir dan akhirnya harus gagal cuma ( lagi lagi ) gara gara Melanie ?

Well, setelah turun panggung dan subuhnya gue pindah kota, gue mengembalikan postingan gue baik di FB maupun IG dan setelah itu lah muncul buzzer buzzer dan serangan .

Kenapa gue bilang buzzer ? karna serangannya kompak banget. Hari ini tema nya Hak milik tanah, besok b , besoknya lagi C dst … dengan topik dan kalimat yang nyaris sama .

Dan kenapa gue baru naikkin tulisan ini sekarang ?

Karen ague memastikan dulu acara SUDAH SELESAI sampai hari ke 3 penutupan dan para pengisi sudah kembali ke daerah mereka masing masing .

Dan disisi lain,

Bentuk tekanan seperti ini SECARA TIDAK LANGSUNG SUDAH MEMBERIKAN jawaban bahwa apa yang terjadi kemungkinan besar adalah BENAR .

Karena mereka merasa sangat terancam saat berita ini sampai keluar .

Lucu …

Sangat lucu untuk gue .

Mengalah ? tidak . Gue tetep berjuang ..Cuma diem aja 2 hari demi keamanan temen temen .

Di area lain sering gue ngalamin yang lebih menekan dan parah dari ini .

Gue tau malam itu gue manggung, “mereka” ada disekitar panggung . But what can I say ?

Gue cuma ngomong dan nulis apa yang gue liat kok .

Yes, resiko nya akan semakin sedikit mereka yang mau mengundang atau memakai jasa gue , tapi seperti gue selalu katakan,

DUA HAL yang mereka tidak bisa atur …. Rejeki dan Nyawa gue .

brapa puluh kali mau diancam ditembak atau manggung di batalin atau diancam hanya karena pakai kaos tertentu, hotel disamper tengah malam dll.

Itu sudah makanan Sehari hari.

So MOHON maaf sebesar besarnya untuk panitia yang lagi lagi gue buat tidak tenang dan repot .

But selama kita tidak salah, tidak perlu panic .

Love ,

Melanie Subono

Standard

Leave a comment